Dibuat
oleh : Nabila Firdawati
Dosen
Pembimbing:
Bapak
Emilianshah Banowo
Universitas
Gunadarma
Depok,
Indonesia
2014
Kata
Pengantar
Puji dan syukur saya
panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah yang berjudul “ Revolusi
Budaya ” dengan lancar.
Dalam pembuatan makalah
ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : Bapak Emilianshah Banowo, yang
telah memberikan tugas membuat makalah ini yang bertemakan “ masyarakat,
penduduk, dan kebudayaan ” sehingga saya mendapat dorongan untuk membuat
makalah dengan selesai. Orang tua, yang memfasilitasi dan memberikan doa
sehingga penulis dapat membuat makalah ini dengan lancar.
Saya
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab
itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Akhir
kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Jakarta,
27 September 2014
Nabila Firdawati
Daftar
Isi
Halaman Judul
.......................................................................................................
i
Kata Pengantar
......................................................................................................
ii
Daftar Isi
................................................................................................................iii
Bab 1 Pendahuluan
................................................................................................1
1.1 Latar Belakang
.....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................2
1.3 Tujuan Makalah
....................................................................................2
Bab 2 Pembahasan
.................................................................................................3
2.1
Pengertian Penduduk
...........................................................................3
2.2 Pengertian
Masyarakat..........................................................................7
2.3 Keterkaitan antara Penduduk,Masyarakat dan
kebudayaan.................9
2.4 Perkembangan Dan Perubahan
Kebudayaan.......................................10
Bab 3 Penutup
......................................................................................................11
3.1
Kesimpulan..........................................................................................11
3.2
Sasaran.................................................................................................12
3.2
Daftar
Isi..............................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin
berkembangnya kemajuan teknologi dan kehidupan sosial di masyarakat dapat
menimbulkan berbagai masalah di berbagai bidang. Kemajuan teknologi dan
kehidupan sosial berdampak dalam hal Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan.
Penduduk,
masyarakat, dan kebudayaan adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama
lain. Penduduk bertempat tinggal di dalam suatu wilayah tertentu dalam waktu
yang tertentu pula, dan berkemungkinan akan terbentuknya suatu masyarakat di
wilayah tersebut. Demikian pula hubungan antara masyarakat dengan kebudayaan,
ini adalah hubungan dwi tunggal, yang merupakan kebudayaan adalah hasil dari
masyarakat. Kebudayaan bisa terlahir, tumbuh, dan berkembang dalam suatu
masyarakat, sebaliknya tidak ada suatu masyarakat yang tidak didukung oleh
kebudayaan. Jadi, hubungan antara masyarakat dan kebudayaan merupakan hubungan
yang saling menentukan.
Kebudayaansendiriberartihasilkaryamanusiauntukmelangsungkanataupunmelengkapikebutuhanhidupnya
yang kemudianmenjadisesuatu yang melekatdanmenjadicirikhasdaripadamanusia (
masyarakat ) tersebut.
Penduduk
adalah orang-orang yang mendiami suatu wilayah tertentu, menetap dalam suatu
wilayah, tumbuh dan berkembang dalam wilayah tertentu pula.
Masyarakat
adalah suatu kehiduoan sosial manusia yang menempati wilayah tertentu, yang
keteraturannya dalam kehidupan sosialnya telah dimungkinkan karena memiliki
pranata sosial yang telah menjadi tradisi dan mengatur kehidupannya. Hal yang
terpenting dalam masyarakat adalah pranata sosial, tanpa pranata sosial
kehidupan bersama didalam masyarakat tidak mungkin dilakukan secara teratur.
Pranata sosial adalah perangkat peraturan yang mengatur peranan serta hubungan
antar anggota masyarakat, baik secara perseorangan maupun secara kelompok.
Kebudayaan
adalah hasil budi daya manusia, ada yang mendefinisikan sebagai semua hasil
karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya manusia menghasilkan teknologi dan
kebudayaan kebendaan, sedangkan rasa mewujudkan segala norma dan nilai untuk
mengatur kehidupan dan cipta merupakan kemampuan berpikir dan kemampuan mental
yang menghasilkan filsafat dan ilmu pengetahuan.
Masyarakat
dan kebudayaan terus berkembang dari masa kemasa. Pada zaman dahulu, manusia hidup berpindah dari suatu tempat ketempat lainnya, masyarakat yang
hidup dalam keadaan yang seperti ini di sebut dengan masyarakat nomaden.
Mereka berpindah ketempat lain jika bahan makanan yang ada di
derah mereka telah habis. Namun, seiring dengan waktu mereka mulai belajar untuk melestarikan daerah
di mana mereka tinggal.
Mereka mulai bercocok tanam dan berternak untuk melangsungkan kehidupan mereka.
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Pengertian
Penduduk
2. Pengertian
Masyarakat
3. Pengertian
Kebudayaan
4. Apa
Keterkaitan Antara Masyarakat, Penduduk, dan Kebudayaan
5. Perkembangan dan perubahan
penduduk
C. Tujuan
Permasalahan
1. Mengetahui
Tentang Penduduk
2. Mengetahui
Tentang Masyarakat
3. Mengetahui
Tentang Kebudayaan
4. Mengetahui Keterkaitan
Antara Masyarakat, Penduduk, dan Kebudayaan
5. Mengetahui perkembangan dan perubahan
penduduk
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penduduk
1. Dinamika
penduduk
Dinamika penduduk adalah perubahan keadaan
penduduk.Perubahan perubahan tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal.Dinamika
atau perubahan lebih cenderung pada perkembangan jumlah penduduk suatu Negara
atau wilayah tersebut. Jumlah penduduk tersebut dapat diketahui melalui sensus,
registrasi dan survey penduduk. Sensus pertama dilaksanakan pada tahun 1930
pada zaman Hindia Belanda. Sedangkan sensus yang dilakukan oleh pemerintah
Indonesia dimulai pada tahun 1961,1971, 1980, 1990, 2000, dan yang terakhir
tahun 2010.
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu factor yang penting dalam masalah
social ekonomi dan masalah penduduk. Jumlah penduduk akan berpengaruh terhadap
kondisi social ekonomi suatu daerah.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dinamika Penduduk
Jumlah penduduk dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu yaitu bertambah
atau berkurang. Dinamika penduduk atau perubahan jumlah penduduk dipengaruhi
oleh 3 (tiga) faktor yaitu :
- Kelahiran (natalitas)
- Kematian (mortalitas)
- Migrasi (perpindahan)
Jumlah kelahiran dan kematian sangat menentukan dalam pertumbuhan penduduk
Indonesia, oleh karena itu kita perlu mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi kelahiran dan kematian. Faktor yang menunjang dan menghambat
kelahiran (natalitas) di Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Kelahiran (fertilitas)
Pengukuran tingkat kelahiran ini sulit untuk dilakukan, karena banyak bayi-bayi
yang yang meninggal beberap saat kelahiran tidak dicatatkan dalam peristiwa
kelahiran atau kematian dan sering dicatatkan sebagai lahir mati.
Tinggi rendahnya tingkat kelahiran dalam suatu kelompok penduduk tergantung
pada struktur umur, penggunaan alat kontrasepsi, pengangguran, tingkat
pendidikan, status pekerjaan wanita serta pembangunan ekonomi.
Penunjang Kelahiran (Pro Natalitas) antara lain :
- Kawin usia muda
- Pandangan “banyak anak banyak rezeki”
- Anak menjadi harapan bagi orang tua sebagai pencari nafkah
- Anak merupakan penentu status social
- Anak merupakan penerus keturunan terutama anak laki-laki.
Penghambat Kelahiran (Anti Natalitas) antara lain :
-Pelaksanan Program Keluarga Berencana (KB)
-Penundaan usia perkawinan dengan alasan menyelesaikan pendidikan
-Semakin banyak wanita karir.
Penggolongan angka kelahiran kasar (CBR) :
- Angka kelahiran rendah apabila kurang dari 30 per 1000 penduduk
- Angka kelahiran sedang, apabila antara 30 – 40 per 1000 penduduk
- Angka kelahiran tinggi, apabila lebih dari 40 per 1000 penduduk
b. Kematian (mortalitas)
Ada beberapa tingkat kematian, yaitu tingkat kematian kasar(crude death rate)
dan tingkat kematian khusus(age specific death rate).
Tingkat kematian kasar (crude death rate) adalah banyaknya orang yang meninggal
pada suatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut.
Tingkat kematian khusus (age specific death rate) dipengaruhi oleh beberapa
factor, antara lain umur, jenis kelamin, pekerjaan.
Faktor yang menunjang dan menghambat kematian (mortalitas) di Indonesia, adalah
sebagai berikut :
Penunjang Kematian (Pro Mortalitas) antara lain :
- Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
- Fasilitas kesehatan yang belum memadai
- Keadaan gizi penduduk yang rendah
- Terjadinya bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi, banjir
- Peparangan, wabah penyakit, pembunuhan
Penghambat Kematian (Anti Mortalitas) antara lain :
-Meningkatnya kesadaran penduduk akan pentingnya kesehatan
-Fasilitas kesehatan yang memadai
-Meningkatnya keadaan gizi penduduk
-Memperbanyak tenaga medis seperti dokter, dan bidan
Penggolongan angka kelahiran kasar :
- angka kematian rendah apabila kurang dari 10 per 1000 penduduk
- angka kematian sedang, apabila antara 10 – 20 per 1000 penduduk
- angka kematian tinggi, apabila lebih dari 20 per 1000 penduduk
c. Migrasi Penduduk
Migrasi merupakan akibat dari keadaan lingkungan alam yang kurang
menguntungkan. Sebagai akibat dari keadaan alam yang kurang menguntungkan
menimbulkan terbatasnya sumber daya yang mendukung penduduk di daerah tersebut.
Yang perlu diperhatikan seorang migran dalam menentukan keputusan untuk pindah
ke daerah lain yaitu factor persediaan sumber daya alam, factor lingkungan
social budaya, factor potensi ekonomi. Dengan mengetahui factor-faktor dimuka,
setidaknya terhindar dari akibat negative.
Untuk mengetahui pertumbuhan penduduk suatu daerah cepat atau lambat dilihat
dari bentuk piramida penduduk. Karena dengan melihat bentuk piramida penduduk
akan diketahui mengenai perbandingan jumlah penduduk anank-anak, dewasa, dan
orang tua pada wilayah yang bersangkutan.
Keadaan struktur penduduk yang berbeda-beda akan menunjukkan bentuk pyramida
yang berbeda pula. Struktur penduduk ada tiga jenis, yaitu piramida penduduk
muda, piramida stasioner, dan piramida penduduk tua.
2. KomposisiPenduduk
Komposisi
penduduk suatu negara dapat dibagi menurut komposisi tertentu, misalnya komposisi
penduduk menurut umur, menurut tingkat pendidikan, menurut pekerjaan dan sebagainya.
Dengan mengetahui
komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin, dapat disusun/dibuat apa
yang disebut piramida penduduk, yaitu grafik susunan penduduk menurut umur dan jenis
kelamin pada saat tertentu dalam bentuk pyramid. Golongan laki-laki ada diseblah
kiri dan perempuan disebelah kanan. Garis aksisnya (vertical) menunjukkan
interval umur dan garis horisontalnya menunjukna jumlah atau prosentasi..
Berdasarkan
komposisinya piramida penduduk dibedakan atas :
· Pendudukmuda
yaitu penduduk dalam pertumbuhan, alasannya lebih besar dan ujungnya runcing,
jumlah kelahiran lebih besar dari jumlah kematian.
· Bentuk piramida
stasioner, disini keadaanp enduduk usia muda, usia dewasa dan lanjut usia seimbang,
pyramid penduduk stasioner ini merupakan idealnya keadaan penduduk suatu Negara.
· Piramida penduduk
tua, yaitu piramida pendduk yang menggambarkan penduduk dalam kemunduran, pyramid
ini menunjukkan bahwa penduduk usia muda jumlanya lebih kecil dibandingkan dengan
penduduk dewasa, hal ini menjadi masalah karena jika ini berjalan terus-menerus
memungkinkan pendudukakan menjadi musnah karena kehabisan. Disini angka kelahiran
lebih kecil dibandingkan angka kematian.
· Persebaran
Penduduk
Kecenderungan
manusia untuk memilih daerah yang subur untuk tempat tinggalnya, terjadi sejak pola
hidup masih sangat sederhana. Itulah maka sejak masa purba daerah sangat subur selalu
menjadi perebutan mansuia, sehingga tidak salah lagi bahwa daerah yang subur ini
kemungkinan besar terjadi kepadatan penduduk. Sudah barang tentu hal semacam initerja
di daerah / Negara yang pola hidup penduduknya masih bertani.
Daerah
semacam inilah yang kemudian berkembang menjadi daerah perkotaan, daerah tempat
pemerintahan, daerah perdagangan dan sebagainya.. prinsip tempat tinggal mendekati
tempat bekerja yang secara langsung atau tidak, menimbulkan ketidakseimbangan penduduk
ditiap-tiap daerah. Sehingga terjadi daerah yang berpenduduk padat. Dari
prinsip itulah kemudian terjadi perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah
lain.
B. Masyarakat
Umumnya,
istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama
dalam satu komunitas yang teratur. Kata society berasal dari
bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain.
Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society
berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung
makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama
dalam mencapai tujuan bersama.
Menurut Syaikh
Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah
masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama.
Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka
berdasarkan kemaslahatan.
Ralph
Linton (1957) ahli Antropologi, mengartikan masyarakat sebagai kelompok manusia
yang telah hidup dan bekerjasama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri
mereka sebagai suatu kesatuan social dengan batas- batas yang telah dirumuskan
dengan jelas .
Anderson
dan Parker (Astrid Susanto,1977) menyebutkan secara rinci bahwa masyarakat
adalah sebagai berikut :
1.
Adanya sejumlah orang;
2.
Tinggal dalam suatu daerah tertentu;
3.
Mengadakan hubungan satu sama lain;
4.
Saling terikat satu sama lain karna mempunyai kepentingan bersama;
5.
Merupakan suatu kesatuan sehingga mereka mempunyai perasaan solidaritas;
6.
Adanya salaing ketergantungan;
7.
Masyarakat merupakan suatu system yang diatur oleh norma-norma aturan – aturan
tertentu;
8.
Menghasilkan kebudayaan.
Dari pengertian diatas
dapat disimpulkan bahwa masyarakat merupakan kumpulan individu – individu yang
telah cukup lama bergaul mengikuti tata cara yang sama sehingga merupakan satu
kesatuan.
Berdasarkan tempat tinggal
kita mengenal masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan.Dapat dilihat
sebagai berikut.
No.
|
Dilihat
berdasarkan
|
Masyarakat
|
|
Pedesaan
|
Perkotaan
|
||
1.
|
Penggunaan lahan
|
Sebagian besar untuk pertanian,dan
sebagian kecil utk bagunan rumah maupun fasilitas sosial
|
Sebagian besar untuk pembangunan
|
2.
|
Mata pencaharian
penduduk
|
Agraris,ruang kerjanya alam
terbuka,peranan cuaca sangat besar.
|
Bukan agraris,ruang kerja umumnya
dalam ruangan,cuaca tidak banyak berpengaruh.
|
3.
|
Jumlah dan kepadatan penduduk
|
Relatif sedikit dan jarang
kepadatannya
|
Penduduknya banyak dan kepadatan
penduduknya tinggi.
|
4.
|
Pendidikan dan
keterampilan
|
Relatif rendah
dan sama
|
Relatif
tinggi,keterampilannya beragam dan terspesialisasi
|
5.
|
Kontak social
|
Bersifat
langsung dan terbatas
|
Banyak yang
bersifat tidak langsung dan tinggi
|
6.
|
Hubungan social
|
Primer(gemeninschaft)yang
artinya akrab
|
Sekunder
(gesellshaf) artinya berdasarkan kepentingan.
|
7.
|
Mobilitas
penduduk
|
Rendah
|
Tinggi
|
8.
|
Status social
|
Relatif stabil
|
Tidak stabil
|
9.
|
Stratifikasi
social
|
Sederhanan dan
sedikit
|
Kompleks dan
banyak
|
Masyarakat
sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata
pencaharian.Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu,
masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat
agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian
pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok
masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.
C. Keterkaitan antara Penduduk,Masyarakat dan kebudayaan
Penduduk,
masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat antara satu sama
lainnya. Dimana penduduk adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah
geografi dan ruang tertentu.
Sedangkan
masyarakat merupakan sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi dalam suatu
wilayah tertentu dan terikat oleh peraturan – peraturan yang berlaku di dalam
wilayah tersebut. Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan
kebudayaan; baik yang mereka dapat dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan
baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya waktu.
Oleh
karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat
dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan
ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang
melekat dan menjadi ciri
khas dari pada manusia(masyarakat)tersebut
D. Perkembangan
Dan PerubahanKebudayaan
Kebudayaanselaludimilikiolehsetiapmasyarakat,
hanyasajaadasuatumasyarakat yang lebihbaikperkembangankebudayaannyadaripadamasyarakatlainnyauntukmemenuhisegalakebutuhanmasyarakatnya.
Pengertiankebudayaanbanyaksekalidikemukakanolehparaahli. Salah
satunyadikemukakanolehSeloSoemardjandanSoelaimanSoemardi, yang
merumuskanbahwakebudayaanadalahsemuahasildari karya, rasa
danciptamasyarakat. Karyamasyarakatmenghasilkanteknologidankebudayaankebendaan,
yang diperlukanmanusiauntukmenguasaalamsekitarnya, agar
kekuatansertahasilnyadapatdiabdikanuntukkepntinganmasyarakat.
Rasa yang meliputijiwamanusiamewujudkansegalanormadannilaimasyarakat
yang perluuntukmengaturmasalah-masalahkemasarakatan alamartiluas,
didalamnyatermasuk, agama, ideology, kebatinan, keneseniandansemuaunusr yang
merupakanhasilekspresidarijiwamanusia yang hidupsebagaianggotamasyarakat.
Selanjtunyaciptamerupakankemampuan mental, kemampuan piker dari
orang yang hidupbermasyarakatdan yang antara lain
menghasilkanfilsafatsertailmupengetahuan.
Rasa danciptadinamakankebudayaanrohaniah. Semuakarya, rasa
danciptadikuasaiolehkarsadari orang-orang yang menentukankegunaannya, agar
sesuaidengankepentingansebagianbesar, bahkanseluruhmasyarakat.
Dari pengetian tersebut menunjuk kan bahwa kebudayaan itu merupakan keseluruhan ari pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial,
yang digunakan untuk menginter pretasikan dan memahami lingkungan yang dihadapi, untuk memenuhi segala kebutuhannya serta mendorong terwujudnya kelakuan manusia itu sendiri.
Atas dasar itulah para ahli mengemukakan adanya unsur kebudayaan yang
umumnya diperincim enjadi 7 unsur yaitu :
1. Unsurreligi
2. Sistemkemasyarakatan
3. Sistemperalatan
4. Sistemmatapencaharianhidup
5. Sistembahasa
6. Sistempengetahuan
7. Unsurseni
Bertitikdarisisteminilahmakakebudayaan paling sedikitmemiliki 3
wujudantara lain :
1.
wujud sebagai suatu kompleks
dari ide, gagasan, norma, peraturan dan sejenisnya. Ini merupakan wujud ideal
kebudayaan. Sifatnya abstrak, lokasinya dalam pikiran masyarakat dimana kebudayaan
itu hidup.
2.
kebudayaan sebagai suatu kompleks
aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat
3. kebudayaan sebagai benda hasil karya
manusia
Perubahan kebudayaan pada dasarnya tidak lain
dari para perubahan manusia yang hidup dalam masyarakat yang
menjadi wadah kebudayaan itu. Perubahan itu terjadi karena manusia mengadakan hubungan dengan manusia lainnya,
atau karena hubungan antara kelompok manusia dalam masyarakat.
Tidak ada kebudayaan yanga statis, setiap perubahan kebudayaan mempunyai dinamika,
mengalami perubahan; perubahan itu akibat dari perubahan masyarakat yang
menjadi wadah kebudayaan tersebut.
BAB
III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Individu
adalah kesatuan utuh antara jasmani dan rohani. Setiap individu mempunyai ciri
khas dan kebutuhan yang tersendiri. Dalam memenuhi kebutuhan tersebut,setipa
individu membutuhkan individu lain. Karena itulah individu selalu hidup
berkelompok membentuk masyarakat.
Masyarakat
adalah sejumlah orang yang hidup dalam suatu daerah saling berhubungan dan
terikat satu sama lain sehingga memiliki rasa solidaritas dan menghasilkan
kebudayaan.
Kebudayaanadalahsemuahasildari
karya, rasa danciptamasyarakat.Budaya yang
kuatapabilapemerintahdanseluruhmasyarakatmerasamemilikidaerahnyatanpaadaindikasisebuahperbedaanbaiksuku,
agama dandarimanadiaberasal.
Karyamasyarakatmenghasilkanteknologidankebudayaankebendaan,
yang diperlukanmanusiauntukmenguasaalamsekitarnya, agar
kekuatansertahasilnyadapatdiabdikanuntukkepntinganmasyarakat.
Setiap
individu dalam masyarakat mempunyai peran dan kedudukan yang berbeda. Setiap
individu diharapkan dapat berperan sesuai dengan kedudukannya sehingga tercipta
ketertiban,kenyamanan,kesetabilan hidup bermasyarakat,yang akhirnya tujuan
bersama dapat tercapai.
2. Saran
kita
sesama manusia harus saling menghormati satu dengan yang lain. Karena kita
harus menyadari manusia adalah makhluk social yang tidak bisa hidup sendiri.
DAFTAR
PUSTAKA
http://blogpki.blogspot.com/2013/06/dinamia-penduduk.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya